Kita meminum saripati filsafat kuno dari payudara ibu kita.
Dengan kepenuhan waktu,
dengan kekinian literatur dan obesrvasi tambahan,
Banyak hal menjadi lebih
jelas bagi kita.
Namun, yang terjadi
adalah proses pertumbuhan dan perubahan bertahap,
Kita tidak terputus
dengan masa lalu,
tidak pula mendapatkan
kebakuan bukti dan realitas yang berbeda
dengan kebakuan samar
seorang anak atau seorang awam.
Ilmu pengetahuan
bukanlah pengganti akal sehat,
ilmu pengetahuan ialah perpanjangan akal sehat
pencarian ilmu
pengetahuan lebih tepat dikatakan
hanya sebagai upaya memperluas dan memperdalam
pengetahuan yang telah dinikmati orang biasa,
hanya sebagai upaya memperluas dan memperdalam
pengetahuan yang telah dinikmati orang biasa,
dalam moderasi, dalam
hubungannya dengan hal-hal umum disekitarnua.
Untuk mengingkari inti
akal sehat, yang membutuhkan bukti
yang diterima oleh ahli
fisika dan orang biasa sebagai kata-kata biasa,
bukanlah perfeksionisme
yang patut dipuji;
alih-alih, itu merupakan kebingungan sombong,
kegagalan dalam
mengamati perbedaan
antara bayi dan air di bak mandi
W.V. QUINE
“Lingkup dan Bahasa Ilmu
Pengetahuan”