RELATIVISME KULTURAL
Ada satu pertanyaan yang saya
baca disuatu buku “ apakah suatu budaya itu hanya berlaku secara periodik atau
berlaku untuk segala masa? Misalnya tentang
perbudakan yang dianggap bisa pada waktu lampau namun dianggap amoral dan
ditentang pada masa kini, apakah ini menandakan adanya relativisme kultural?”. Menurut
saya (wkwkwk :p) Ini bukanlah masalah tentang relativisme budaya melainkan
tentang membuat budaya menjadi “hal biasa” yang menutupi motif
kepentingan. Seperti contohnya perbudakan, perbudakan pada zaman dahulu tentu
menguntungkan pihak-pihak penguasa budak-budak tersebut, walaupun secara nalar
hal itu mereka ketahui “salah” namun demi kepentingan mereka, mereka membuat
peraturan bahwa hal tersebut tidaklah amoral. Jadi menurut saya relativisme
kultural itu tidak ada. Yang ada
hanyalah mengabaikan nalar, hati serta akal sehat demi motif kepentingan.
0 comments:
Post a Comment